Sebanyak 1.101 jiwa dari 304 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal
dalam kebakaran yang menimpa 183 rumah di tiga RT Kelurahan Damai,
Balikpapan Permai, Balikpapan Selatan, Rabu sekitar pukul 00.30 Wita. Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian hingga Rabu siang
menyebutkan, di RT 15 ada 43 rumah yang terbakar yang dihuni 143 kepala
keluarga bersama 401 jiwa, di RT 21 100 rumah hunian terbakar dengan 117
kepala keluarga bersama 450 jiwa, dan di RT 22 sebanyak 40 rumah milik
60 kepala keluarga terbakar yang dihuni sekitar 250 jiwa. Turut terbakar juga sebuah sekolah yaitu SMK Pertiwi yang berada di RT
21. Hanya pagar depan dan tembok bagian depan dari sekolah yang tersisa. "Kami kesulitan mendekati lokasi karena tidak ada jalan akses yang cukup
lebar bagi mobil-mobil pemadam kebakaran," kata Drs Safaruddin HAS,
Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana
dan Kebakaran (BPBK) Kota Balikpapan di Posko Bantuan di lokasi
kebakaran. Safaruddin menegaskan tidak ada korban jiwa dari kebakaran itu.Ketiga RT yang menempati areal 2,5 hektare berada di belakang lingkungan
pasar dan pertokoan Balikpapan Permai adalah pemukiman padat penduduk. Lingkungan itu juga berada di tepi pantai sehingga api cepat membesar karena angin yang bertiup kencang ke laut.Setelah sekitar lima jam sejak terbakar pada tengah malam, baru setelah pukul 05.30 Wita, api benar-benar bisa dipadamkan.
BPBK mengerahkan puluhan unit mobil-mobil pemadam kebakaran dari seluruh pos di seantero Balikpapan. Mobil dan kru PMK dari Total E&P Indonesie, Chevron, dan Pertamina juga terlihat di lokasi membantu memadamkan si jago merah.
Hingga Rabu siang BPBK masih menyiagakan tiga unit mobil PMK dan satu buah mobil pengangkut air kapasitas 16.000 liter di lokasi kebakaran."Kami masih menunggu hasil penyidikan dari Laboratorium Forensik Surabaya," kata Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono yang terlihat sibuk mengordinasikan anak buahnya di lokasi kebakaran.
Namun demikian, menurut sejumlah warga, asal api adalah sebuah rumah kontrakan di RT 22. "Ketika kami sadar, api sudah besar," kata Yanti, ibu rumah tangga di RT 22. Ia juga menyebutkan beberapa lama sebelumnya tidak ada suara ledakan, atau suara apa pun yang mengindikasikan mulainya api.
Para korban kini ditampung di tenda-tenda darurat yang dibangun Pemkot Balikpapan di jalan di muara masuk lingkungan tersebut. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi juga menetapkan masa tanggap darurat 7 hari di mana Pemkot membantu segala keperluan korban sambil mendata lebih rinci.
"Pemkot bantu sandang, pangan, dan mereka bisa tinggal di tenda darurat sambil kita data lagi dengan lebih rinci apa saja kebutuhan mereka yang bisa kita bantu," kata Wali Kota Rizal.
Mulai pukul 14.00 dapur umum dari Kodam VI Mulawarman juga sudah beroperasi dengan bahan dari bantuan warga dan Pemkot yang sudah mulai bertumpuk di Posko Bantuan. Sejak pagi juga sudah beroperasi sebuah pos kesehatan.
Sebelumnya, Pemkot dan warga yang peduli juga memberikan bantuan ribuan nasi bungkus dan air minum untuk sarapan dan makan siang. Selain untuk warga yang tertimpa musibah juga untuk petugas kepolisian dan keamanan lainnya, serta relawan bantuan komunikasi seperti ORARI.
BPBK mengerahkan puluhan unit mobil-mobil pemadam kebakaran dari seluruh pos di seantero Balikpapan. Mobil dan kru PMK dari Total E&P Indonesie, Chevron, dan Pertamina juga terlihat di lokasi membantu memadamkan si jago merah.
Hingga Rabu siang BPBK masih menyiagakan tiga unit mobil PMK dan satu buah mobil pengangkut air kapasitas 16.000 liter di lokasi kebakaran."Kami masih menunggu hasil penyidikan dari Laboratorium Forensik Surabaya," kata Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono yang terlihat sibuk mengordinasikan anak buahnya di lokasi kebakaran.
Namun demikian, menurut sejumlah warga, asal api adalah sebuah rumah kontrakan di RT 22. "Ketika kami sadar, api sudah besar," kata Yanti, ibu rumah tangga di RT 22. Ia juga menyebutkan beberapa lama sebelumnya tidak ada suara ledakan, atau suara apa pun yang mengindikasikan mulainya api.
Para korban kini ditampung di tenda-tenda darurat yang dibangun Pemkot Balikpapan di jalan di muara masuk lingkungan tersebut. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi juga menetapkan masa tanggap darurat 7 hari di mana Pemkot membantu segala keperluan korban sambil mendata lebih rinci.
"Pemkot bantu sandang, pangan, dan mereka bisa tinggal di tenda darurat sambil kita data lagi dengan lebih rinci apa saja kebutuhan mereka yang bisa kita bantu," kata Wali Kota Rizal.
Mulai pukul 14.00 dapur umum dari Kodam VI Mulawarman juga sudah beroperasi dengan bahan dari bantuan warga dan Pemkot yang sudah mulai bertumpuk di Posko Bantuan. Sejak pagi juga sudah beroperasi sebuah pos kesehatan.
Sebelumnya, Pemkot dan warga yang peduli juga memberikan bantuan ribuan nasi bungkus dan air minum untuk sarapan dan makan siang. Selain untuk warga yang tertimpa musibah juga untuk petugas kepolisian dan keamanan lainnya, serta relawan bantuan komunikasi seperti ORARI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggal Komentar Anda!! Maaf kami tidak menerima Komentar berunsur SARA dan Pornografi