Badan Penanggulanggan Bencana dan Kebakaran

Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran

Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran yang selanjutnya disebut BPBK adalah merupakan unsur pendukung dan pelaksana tugas dalam penyelenggaraan pemerintahan dibidang penanggulangan bencana dan kebakaran, perlindungan masyarakat terhadap bencana alam, non alam dan sosial.
Berdiri Maret 1973 Unit Damkar dibawah DPU dipimpin oleh H. Sjahruni H. Kemudian Tahun 1990 s/d 1997 menjadi DPK dipimpin Mayor Syarkani R. Tahun 1997 s/d 1999 dipimpin Mayor Setiawan, menjadi Kantor Penanggulangan Kebakaran pada tahun 2000 s/d 2007 dipimpin Drs. H. Andy Azis, berdasarkan Perda No. 21 Tahun 2008 menjadi Badan Penanggulangan Bencana & Kebakaran dipimpin H. Ali Munsjir Halim,SE MM pada 11 November 2010 dipimpin oleh Suseno, A.TD
dan pada 21 Desember 2011 dipimpin oleh Ir. H. Abdul Azis AM, MM. Pada tanggal 23 Agustus tahun 2013 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 3 Tahun 2013 BPBK Kota Balikpapan secara resmi berubah Nomenklatur menjadi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Balikpapan.

Kamis, 29 April 2010

Simulasi Penanggulangan Bencana Kebakaran

Kamis / 29 April 2010 bertempat di Perumahan atas air Kelurahan Margasari Kecamatan Balikpapan Barat BPBK yang dikomandani langsung oleh H. Ali Munsjir Halim, SE MM mengadakan Simulasi Penanggulangan Bencana Kebakaran yang melibatkan seluruh Stake Holder yang menjadi pendukung setiap terjadi Bencana yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, Pertamina, Chevron, Total, Dishub, Pol PP, AGDT 118, PMI, Tagana, FK Banda, ORARI serta RAPI kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari pelaksanaan Diklat Pertolongan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran yang dilaksanakan tanggal 22 - 24 April yang lalu. Kegiatan yang dibuka dan disaksikan secara langsung oleh Wakil Walikota H. Rizal Efendi, SE tersebut menyampaikan diBalikpapan khususnya dan Indonesia pada umumnya bencana yang sering terjadi adalah kebakaran, banjir dan angin puting sehingga pelaksanaan Simulasi ini dianggap tepat terlebih pelaksanaannya dilaksanakan pada lokasi yang berpenduduk padat beliau berharap jika sesuatu terjadi di skenario pada simulasi atau kejadian sesungguhnya hendaknya disusun suatu Protap Penanggulangan Bencana sehingga semua pihak yang terlibat dapat menguasai perlengkapan dan peralatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggal Komentar Anda!! Maaf kami tidak menerima Komentar berunsur SARA dan Pornografi

Archive